Bicara Pancing

"Kalau bicara pancing antara sesama spesies angler nggak bakalan ada abis-abisnya. Selalu ada yang baru, walaupun barang lama dengan kemasan yang baru akan tetap selalu menarik."


..................... notulen kongkow dalam sebuah trip



Blog ini berisi catatan-catatan pemancing yang kebetulan disajikan tidak urut kronologis, by ingatan only!


=======================================================

Sabtu, 11 Oktober 2008

Fish Bomber

Setelah mengamati dari beberapa kali trip mancing, ternyata di perairan sekitar Bontang kearah selatan rawan sekali terjadi penangkapan ikan dengan bom – fish bombing, kejadian ini kualami ketika mancing bareng teman waktu cuti. Pada waktu itu kita berangkat pas bukan hari minggu atau libur - pada hari kerja, sehingga tidak banyak pemancing yang turun kelaut kecuali nelayan. Spot yang kita datangi pada waktu itu sekitar Semangkok, Marang Kayu dan Pangempang.

Kami berangkat pagi-pagi dan memulai trolling dari muara Berau menuju kearah bagan-bagan disekitar Pangempang, setelah puas mutar-mutar dengan hasil strike pagi ikan tenggiri 5 kiloan, kami memutuskan mancing dasar didaerah berkarang. Tak lama kemudian datang dua kapal berukuran sedang yang tidak kami kenal menghampiri dan menanyakan apakah kami mendapat ikan banyak, tanpa banyak basa-basi lebih lanjut mereka meninggalkan kami dan berlabuh kira-kira 500 meter dari posisi kami melabuh jangkar.

Ditengah keasikan kami menaikan ikan-ikan yang berukuran rata-rata setelapak tangan, tiba-tiba kami dikejutkan oleh suara mirip guntur, kemudian kami saling berpandangan dan mencari asal suara. Kemudian kapten kapal bersuara mungkin kapal yang berada didekat kita tadi yang membom ikan. Pikiranku mulai was-was wah kalau begini caranya biso habis spot mancing andalan.

Kemudian aku bertanya kepada kapten kapal dan beliau bercerita bahwa memang terkadang sering melihat/mendengar ada oknum nelayan yang membom di terumbu karang / rumpon / bekas bagan yang populasi ikannya cukup banyak. Nelayan-nelayan juga tidak pasrah atas kejadian tersebut dan kejadian tersebut pernah dilaporkan kepada aparat dan diambil tindakan dengan membekuk pelakunya akan tetapi kejadian ini tetap berlanjut. Konon katanya pernah ada pembom ikan yang tertangkap aparat di Bontang dan ada juga pembom yang kehilangan tangannya ketika bom yang dipasang meledak ditangan – rasain lu. Bom ikan yang digunakan adalah bom rakitan yang dibuat dari botol bekas minuman kesehatan yang berukuran kecil yang diisi serbuk mesiu kemudian dipasang sumbu detonator bakar. Setelah detonator terpasang kemudian dilewatkan melalui tutup botol yang dilubangi dan ditutup kembali dengan rapat dengan ujung detonator yang menyembul keluar untuk tempat menyulut api pemantiknya.

Setelah sekitar satu jam berbincang-bincang tentang dampak membom ikan sambil terus memancing, kami memutuskan untuk berpindah tempat. Karena masih penasaran, kami minta kapten kapal mengarahkan kapalnya kearah lokasi yang dibom tadi dan kebetulan kapal yang membom ikan sudah pergi. Ketika kami sampai dilokasi itu tampak ratusan ekor yang rata-rata berukuran kecil mengapung di permukaan air. Kapten kapal berkata seperti inilah dampak dari bom ikan, banyak ikan-ikan kecil ditinggalkan begitu saja, itu baru yang timbul dipermukaan karena konon kabarnya korban yang timbul dipermukaan hanya sekitar 10% dan bayangkan berapa banyak yang berada didasar mati sia-sia. Korban bom ikan itu termasuk semua jenis ikan berbagai ukuran yang berada diradius mungkin kira-kira 15 meter dari bom. Korban lainnya adalah rusaknya habitat ikan seperti terumbu karang dan bahkan para pengebom ikan sering nekat membom rumpon dan bekas bagan, padahal untuk memulihkan keadaan dari bekas bom menjadi normal membutuhkan waktu yang cukup panjang.

Tampak dari ratusan ikan-ikan kecil yang terapung beberapa ekor ikan yang cukup besar dan kapten kapal mengambil beberapa ekor yang kemudian dimasukan diperahu kami. Burung-burung laut mulai banyak berdatangan memangsa ikan-ikan kecil korban bom tersebut. Kapten kapal bercerita bahwa ikan-ikan hasil bom cepat membusuk karena sebagian besar organ tubuh bagian dalamnya rusak /hancur.

Aku jadi berpikir jika tindakan pemboman ikan tidak dihentikan bisa dibayangkan apa yang terjadi dengan habitat ikan dan produksi ikan laut secara keseluruhan, dampak berikutnya adalah kerusakan alam yang semakin menjadi-jadi, merosotnya penghasilan nelayan, kemiskinan yang semakin meluas, pengangguran yang bertambah, kriminalitas yang meningkat dan banyak faktor negatif lain yang timbul. Dan yang pasti adalah akan banyak pemancing yang gantung joran, jadi supaya hal ini tidak terjadi mari bersama-sama kita kampanyekan STOP FISH BOMBING !

Tidak ada komentar: